Kita perlu ke psikolog sebelum, saat, dan setelah menjalani program bayi tabung
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) biasa dijalani pasangan yang kesulitan memiliki anak dengan normal. Program bayi tabung merupakan serangkaian prosedur untuk menangani kesuburan untuk membantu kehamilan.
Selain pergi ke dokter kandungan, ternyata Moms dan Dads yang ingin menjalani IVF juga harus berkonsultasi ke psikolog.
“IVF adalah proses yang tidak dilalui semua orang, biasanya orang tua yang menjalaninya pun jadi lebih cemas,” ujar Arina Megumi Budiani, M.Psi psikolog dari Morula IVF. Jadi kenapa kita harus ke psikolog saat program bayi tabung?
Foto: shutterstock 696579685
Arina menyarankan kita untuk konsultasi ke psikolog sebelum, saat, dan setelah program bayi tabung. Sebelum program bayi tabung, konsultasi psikolog berguna untuk mempersiapkan mental orang tua.
“Dengan asumsi mereka susah mendapatkan anak, biasanya orang tua program IVF jadi agak pesimis. Makanya harus mempersiapkan mental, termasuk mental menghadapi orang-orang luar yang masih memandang sebelah mata terhadap IVF,” jelas Arina.
Saat sudah hamil, bukan berarti Moms tidak butuh konsultasi lagi. Moms juga masih perlu konsultasi dengan psikolog. “Biasanya si ibu kaget ketika sudah hamil, ‘Akhirnya aku beneran hamil.’ Jadi sering belum siap dan gampang panik,” lanjutnya.
Untuk mengatasi kecemasan dan panik yang sering dialami saat hamil, Moms dan suami butuh saran dari psikolog. Psikolog bisa menelaah sumber kecemasan serta memberikan solusi untuk mengatasinya. Dengan begitu, kehamilan Moms pun akan berjalan dengan menyenangkan dan tidak terlalu terbebani.
Terakhir, Moms perlu ke psikolog setelah program hamil, baik kehamilan tersebut berhasil maupun tidak. Jika programnya tidak berhasil, wajar bila Moms dan suami merasa kecewa dan sedih. Di sini guna psikolog adalah untuk memberikan saran apa langkah selanjutnya yang bisa dilakukan, serta bagaimana cara mengatasi kesedihan tersebut.
Kalau program berhasil dan sudah melahirkan, Moms masih butuh berkonsultasi pada psikolog. “Biasanya orang tua IVF lebih protektif ke anak-anaknya, padahal tidak boleh seperti itu. Psikolog akan mempersiapkan mereka menjadi orang tua yang baik,” terang Arina.
Nah, bagi Moms yang sedang menjalani program hamil, tidak perlu ragu untuk pergi ke psikolog guna berkonsultasi agar mental menjadi lebih siap.