KULIAH UMUM “THERAPLAY INTRODUCTION: PENGENALAN THERAPLAY UNTUK MENGUATKAN HUBUNGAN ANTARA ORANGTUA DAN ANAK”

kuliah-umum-theraplay-introduction-pengenalan-theraplay-untuk-menguatkan-hubungan-antara-orangtua-dan-anak
                

THERAPLAY® adalah suatu bentuk terapi bermain bagi anak dan keluarga untuk membentuk dan menguatkan hubungan antara orangtua dan anak. THERAPLAY® menumbuhkan rasa kepercayaan diri, rasa percaya terhadap anggota keluarga satu sama lain, dan memiliki interaksi yang menyenangkan.

Model THERAPLAY® berdasarkan pada bentuk alami interaksi yang sehat dan menyenangkan antara orangtua/pengasuh dan anak, interaksi tersebut lekat dan banyak melibatkan kegiatan fisik / sentuhan. Sesi-sesi THERAPLAY® menciptakan hubungan yang aktif dan kaya akan emosi yang positif antara anak dan orangtua/pengasuh. Hasil akhirnya adalah menciptakan persepsi pada anak sebagai sosok yang berharga dan patut disayang dan persepsi terhadap bentuk hubungan yang terjalin sebagai hubungan yang positif dan bermanfaat.
Theraplay® memiliki status terbukti secara ilmiah oleh The California Evidence-Based Clearinghouse (December, 2009) dengan skala 3 dari 5, dimana skala 1-3 mengindikasikan bahwa program ini didukung dengan baik oleh penelitian dengan skala 1 adalah skala yang tertinggi. Theraplay Indonesia berada di bawah supervisi dari The Theraplay Institute, Chicago, US. (www.theraplay.org)

Siapa yang Membutuhkan THERAPLAY®?

THERAPLAY® sesuai untuk anak-anak dari segala usia, termasuk bayi, dan ketika dikombinasi dengan teknik lain, THERAPLAY® merupakan terapi yang baik untuk remaja juga. Dengan THERAPLAY® pola interaksi keluarga membaik. Para guru dan dokter melaporkan perubahan positif pada perilaku, kepercayaan diri, dan hubungan anak dengan orang lain.

THERAPLAY® dapat membantu pemulihan trauma pada anak, membantu anak-anak dengan gangguan perkembangan merasa lebih nyaman dengan interaksi sosial, dan membantu keluarga untuk merasakan kebahagiaan dan keterikatan. Secara spesifik, THERAPLAY® dapat membantu anak-anak dengan:

●    Perilaku malu, menarik diri, atau sangat tergantung pada orang dewasa
●    Perilaku mencari perhatian, perilaku marah yang mengganggu
●    Perilaku memberontak, perilaku oposisi, atau perilaku mengatur
●    Masalah perilaku di sekolah atau dengan teman sebaya
●    Attention Deficit Disorder atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder
●    Gangguan perkembangan, seperti Asperger Syndrome dan Autism Spectrum Disorders
●    Riwayat trauma, kekerasan, atau diabaikan
●    Gangguan kelekatan (attachment) yang disebabkan oleh adopsi atau banyak perubahan dalam pengaturan tempat tinggal
●    Riwayat social deprivation karena tinggal di sebuah institusi
●    Trauma psikologis yang disebabkan oleh perawatan medis atau penyakit berat

Kuliah umum ini telah dilaksanakan pada hari sabtu, 24 Maret 2018 di Universitas Paramadina dengan para narasumber yaitu ibu Rahma Paramita, M.Psi, Psikolog sebagai seorang Psikolog Anak dan Keluarga serta Praktisi Theraplay dan ibu Ristriarie Kusumaningrum, M.Psi, Psikolog yang merupakan Psikolog Anak dan Remaja. Dalam kuliah umum ini para peserta tidak hanya diberikan sebuah konsep teori akan tetapi juga praktek bentuk-bentuk theraplay yang biasa digunakan.

Shares
×