Kelelahan, stress dan emosi memiliki efek yang serius dalam mengemudi, karena dapat mengakibatkan gangguan yang tidak disadari. Jika sedang cemas, marah, tertekan atau bahkan ketika merasa sangat senang, skill dibalik setir bisa menurun. Seperti saat mengemudi sambil menerima panggilan telepon atau setelah mengkonsumsi minuman beralkohol.
Agresivitas dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemarahan berhubungan dengan kecepatan saat mengemudi. Individu yang sedang dalam keadaan tensi tinggi cenderung suka ngebut dibandingkan orang yang lebih tenang. Hal ini tentu berdampak pada keselamatan di jalan raya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi emosional pengemudi.
Faktor Internal:
Faktor Eksternal:
Cara mengatasi emosi negatif yang sedang tinggi: