UI Sehat Mental: Tingkatkan Kesadaran tentang Isu Kesehatan Mental

ui-sehat-mental-tingkatkan-kesadaran-tentang-isu-kesehatan-mental
                

Menurut World Health Organization (WHO), banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja. Semakin banyak faktor risiko yang dihadapi, semakin besar pula potensi dampaknya pada kesehatan mental mereka. Faktor-faktor yang dapat berkontribusi memunculkan stres pada remaja diantaranya, keinginan untuk otonomi yang lebih besar, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya atau kelompok, ekplorasi identitas seksual, dan peningkatan akses terhadap penggunaan teknologi. Meningkatnya penggunaan teknologi daring dapat membawa tekanan tambahan, meskipun teknologi ini juga membawa manfaat. Faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah kualitas hubungan dengan keluarga di rumah dan kelompok pertemanan, kekerasan (termasuk pola pengasuhan yang kasar dan bullying) serta masalah sosio-ekonomi yang dialami. WHO juga menjelaskan, remaja dan dewasa muda dengan masalah kesehatan mental rentan terhadap pengucilan sosial, diskriminasi dan stigma yang mempengaruhi kesiapan mereka untuk meminta bantuan.

Melihat berbagai fenomena kesehatan mental di kalangan remaja dan dewasa muda, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mengangkat kesehatan mental sebagai tema besar mereka tahun ini. Organisasi mahasiswa ini juga membuat gerakan bertajuk UI Sehat Mental yang ditujukan untuk mahasiswa Universitas Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 400 mahasiswa Universitas Indonesia, masih banyak dari mereka yang mengalami distress atau tekanan. Sebagai bentuk upaya menyelesaikan masalah tersebut, UI Sehat Mental hadir untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Universitas Indonesia akan isu kesehatan mental. “Tujuannya se-simple ingin meningkatkan awareness mahasiswa UI tentang isu kesehatan mental, ini juga berdasarkan hasil survei tentang distress yang sebelumnya udah dilakuin. Bahkan anak Psikologi sendiri masih banyak yang ngalamin distress, jadi kita bawa isu ini lebih luas,” kata Olga Meidelina, Ketua Pelaksana UI Sehat Mental.

Dimulai dengan campaign di media sosial dengan tema Your Mental Health Matters, UI Sehat Mental mengajak mahasiswa UI untuk berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi stres. “Cara yang gue lakuin biar kesehatan mental gue terjaga adalah dengan ngobrol bersama orang lain. Karena jujur kalau sehari aja gue enggak ngobrol sama orang, gue bisa stres sendiri,” tulis Bob Aditya Hidayat lewat akun Instagramnya, @abingbob.

UI Sehat Mental juga melakukan roadshow, mengunjungi fakultas-fakultas di Universitas Indonesia untuk menyebarkan pengetahuan tentang kesehatan mental. Dalam kunjungannya, UI Sehat Mental membagikan kata-kata motivasi dan mengajak mahasiswa Universitas Indonesia untuk memberi dukungan pada teman-teman yang sedang mengalami masalah kesehatan mental. Dukungan diberikan lewat tanda tangan dan kata-kata positif yang diharapkan mampu menularkan semangat bagi mereka yang membutuhkan.

Selain campaign di media sosial dan mengunjungi fakultas di Universitas Indonesia, UI Sehat Mental juga telah menyelenggarakan diskusi dengan tema “Mental Health Myth Busters” pada 7 November lalu. Dua orang dosen Fakultas Psikologi hadir sebagai pembicara, yaitu Dr. Imelda Ika Dian Oriza S.Psi, M.Psi dan Pratiwi Widyasari S.Psi, M.Psi. Kedepannya, UI Sehat Mental juga akan mempublkasikan hasil kajian tentang kondisi kesehatan mental di lingkungan Universitas Indonesia melalui akun media sosial mereka.

Gerakan ini mengusung slogan “Here Together”. Olga menjelaskan, slogan ini dipilih untuk mendorong mereka yang memiliki masalah kesehatan mental untuk berani bercerita dan meminta bantuan kepada orang di sekitarnya. “Aku pengen ngasih tau ke mereka bahwa sebenarnya kalo kita punya masalah, kalo misalnya kita butuh teman cerita, kita bisa reach out ke orang-orang yang ada di luar, karena kita sama-sama mengalami masalah, kita sama-sama punya struggle masing-masing, ada baiknya kita sama-sama ada untuk membantu satu sama lain,” ungkap Olga menjelaskan.

Shares
×