Tingginya antusiasme perempuan terhadap gadget dan media sosial jika tidak di kelola dengan baik dapat berkibat terlepasnya beberapa peran penting wanita yang telah tersosialisasi selama ini, kalau dulu tugas ibu rumah tangga adalah mengurus semua keperluan dan kebutuhan rumah tangganya, sekarang justru di anggap tidak gaul jika tidak aktif dalam media sosial. Tanpa di sadari melalui media sosial, secara perlahan banyak wanita seakan ingin melepaskan peran-peran penting dalam urusan rumah, seperti memasak, mencuci, menyetrika yang telah banyak di ambil alih oleh ART (asisten rumah tangga) atau jasa laundry dan katering.
Dengan perubahan nilai para perempuan termotivasi untuk menjalankan peran-peran baru, hal ini terjadi karena adanya tambahan waktu luang yang cukup untuk melakukan beberapa kegiatan baru tersebut.
Salah satu kegiatan baru yang masih sangat di sukai oleh perempuan adalah dengan aktif di berbagai medi sosial, seperti yang kita ketahui bersama, media sosial seperti dua mata pisau, bermanfaat atau tidaknnya tergantung dari si pelaksanannya, media sosial akan bermanfaat jika di lakukan sebagai penunjang hal yang bermanfaat, atau media sosial juga dapat mengakibatkan berbagai masalah baru untuk perempuan, semua kembali lagi tergantung dari tujuan diri masing-masing.
Terhadap masalah ini seorang psikolog perempuan ikut angkat bicara, Depok Bisnis Info mengutip tentang pendapat Nurul Annisa M.Psi pada sebuah Majalah perempuan di Jakarta beberapa waktu lalu, beliau memberikan beberapa tips yang sangat baik untuk perempuan yang berkaitan dengan penggunaan gadget dan media sosial, berikut adalah tipsnya.
- Awali membuat skala prioritas terhadap hal-hal yang akan di lakukan setiap hari. Misalnya : menyiapkan makanan anak-anak ke sekolah, menyiapkan makan pagi atau memantau kesiapan anak-anak berangkat kesekolah. Lakukanlah semua hal tersebut sampai tuntas.
- Jangan menggunakan gadget selain untuk komunikasi penting.
- Buat jadwal dan bati penggunaan gadget. Misal, menggunakan gadget hanya 1 jam pada jam 12 siang. Jam 4 sore dan di atas jam 9 malam (waktu di sesuaikan dengan keadaan keluarga masing-masing). Harus di sadari bahwa terkadang pesat lewat BB, Line, WhatsApp bukanlah hal penting yang segera harus di respons. Hitung lagi jika ingin meresponsnya, karena lebih kurang kita akan menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk merespons pesan yang datang tersebut.
- Buat kesepakatan dengan suami atau keluarga agar menghubungi lewat telepon jika ada hal yang sangat penting. kurangi bahkan jika bisa hindari berkomuniksi lewat BB, Line atau WhatsApp untuk urusan yang penting dan mendesak, atau saat urusan yang memerluan penjelasan detil sehingga tidak terjadi kesalah pahaman, ingat.. bahasa ketikan dengan bahasa percakapan kadang memiliki makna yang berlainan.
- Kurangi update status, karena sangat menyita waktu. Banyak juga perempual yang mengupdate status secara berlebihan sampai beunsur curhat, dengan harapan mendapat response dari teman-teman di media sosial. Disarankan untuk tidak terlalu banyak merespons dan mengomentari teman-teman yang seperti itu di media sosial, karena akan menyita waktu. Padahal yang bersangkutan belum tentu benar-benar membutuhkan saran dari kita.
- Jadikan waktu akhir pekan benar-benar untuk keluarga, ketika keluarga berkumpul bersama, menjadi saat bebas gadget. Jadikan hal ini sebagai kesepakatan bersama dalam keluarga, sehingga semua anggota keluarga komitmen melaksanakannya.
- Selalu tekankan pada diri, bahwa ketika anak membutukan, kapanpun itu, kita harus segera berhenti menggunakan gadget dan langsung meresponsnya. Sampai kita yakin anak benar-benar terpenuhi kebutuhannya.
Demikianlah tips bagaimana menggunakan gadget dan media soaial yang baik dan benar, menurut seorang psikolog perempuan Nurul Annisa M, Psi.
Semoga bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi untuk kita semua terutama untuk kaum perempuan agar lebih efektif dan bermanfaat.
Salam sukses selalu.