Keluarga atau Teman Mengalami Kebencian pada Diri Sendiri? Coba Lakukan Ini untuk Membantunya

keluarga-atau-teman-mengalami-kebencian-pada-diri-sendiri-coba-lakukan-ini-untuk-membantunya
                

Kebencian pada diri sendiri itu sangat merugikan, pasalnya hal ini bisa memperburuk kondisi kesehatan mental. Perasaan benci pada diri sendiri ini bisa mendatangkan kerugian dan membuat hidup merasa tak nyaman.

Beberapa tanda kebencian diri sendiri di antaranya:

  • Fokus pada hal negatif
  • Harga diri rendah
  • Penalaran emosional yang buruk
  • Selalu butuh validasi dari orang lain
  • Sering merasa cemburu.

Mengutip dari Psychology Today, Kebencian pada diri sendiri meliputi perasaan tidak mampu, rasa bersalah, dan harga diri yang rendah secara terus-menerus. Orang mungkin terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain, hanya melihat yang negatif dan mengabaikan yang positif, dan percaya bahwa mereka tidak akan pernah “cukup baik”.

Tetapi setiap orang memiliki nilai-nilai dan kemampuan untuk memupuk cinta diri atau self love. Rasa sakit dari kebencian pada diri sendiri dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Bisa jadi karena pengasuhan yang kasar atau trauma masa kanak-kanak dapat mencegah perkembangan harga diri.

Perfeksionisme dapat membuat orang percaya bahwa mereka tidak akan pernah cukup baik dan ketidakpuasan dengan sifat tertentu, seperti kecerdasan atau penampilan, dapat menyebabkan keraguan dan ketidakmampuan.

Kesalahan besar, seperti pengkhianatan atau kejahatan, juga dapat memicu kebencian terhadap diri sendiri. Lalu bagaimana jika Kawan Puan memiliki saudara atau teman yang mengalami hal seperti itu? Apa yang harus kita lakukan jika orang terkasih kita merasakan kebencian pada diri sendiri? Menurut Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog yang berbasis di Jakarta ini pun memberikan beberapa tips.

Saat dihubungi PARAPUAN, Arina mengungkapkan hal yang terpenting saat menghadapi orang yang merasakan kebencian pada diri sendiri adalah memberikan dukungan. Kawan Puan bisa memberikan perhatian dan menanyakan kondisi yang bersangkutan.

“Kalau orang di sekitar kita keliatan berbeda, tanya baik-baik apa yang bisa dibantu. Kalau dia cerita tentang self-hatred-nya, dengerin secara aktif tanpa memberikan judgment,” jelas Arina.

Selain itu, kita juga dapat membantu dengan selalu ada dan menemani jika dibutuhkan.

“Hadir untuk dia, temenin, tanya apa yang bisa kita bantu buat dia. apa yang dia butuh yang kira-kira bisa kita provide,” terangnya.

Meski bisa membantu dan bertanya, namun kita tidak boleh memberikan penilaian dan komentar pada orang yang merasa benci pada diri sendiri. Kita bisa membantunya memberikan saran jika dia menginginkannya.

“Hindari kasih penilaian, komentar, atau masukan di awal,” tegas Arina.

“Kecuali memang orang tersebut meminta saran,” tambahnya.

Bukan hanya tak boleh berkomentar sebelum diminta, kita juga tak boleh membandingkan kondisi kita dengan kondisinya.

“Jangan menyalahkan atau membandingkan keadaan kita atau orang lain dengan orang tersebut. Karena tiap orang punya battle berbeda di hidupnya,” ujarnya.

Arina pun mengatakan, yang terpenting adalah kehadiran kita untuk bisa mendengarkan orang tersebut dan memberikan penguatan bahwa mereka tetap berharga.

“Karena orang kayak gitu butuh didengerin dan mungkin dikasih penguatan juga kalau apapun yang terjadi, dia tetap berharga,” pungkas Arina.

Shares
×